Jalan-jalan Sejarah Kutaradja

‘ Depan Kantor Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh’

Banda Aceh-Tuwanku Hasyim Banta Muda terdengar asing bagi sebagian kalangan, padahal sesungguhnya nama jalan di depan Kantor Badan Kesbangpol Banda Aceh ini adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang Aceh juga pernah menjadi Wali Negara ketika Sultan Mahmudyah masih berusia belia.

Pada saat agresi kedua bulan Januari 1874 yang dipimpin Van Swieten,  kesultanan Aceh dapat diduduki Belanda dalam keadaan kosong. Ternyata, Hasyim yang piawai bertindak cepat menyelamatkan lambang pemerintahan Aceh Sultan Mahmudsyah ke Lueng Bata, tetapi di sana Mahmudsyah menghembuskan nafas terakhir, terkena kolera, virus kuman mematikan yang disebar Belanda saat itu. Beliau juga yang setia menjaga Sultan Daudsyah raja Aceh terakhir yang memindahkan istana ke Keumala Dalam.

Tuwanku Hasyim Banta Muda lahir pada 1834 di Gampong Lambada Lhok, Aceh Besar.

Sosok Tuwanku Hasyim turut dikagumi oleh salah satu penulis Belanda, Bruinsma. Dalam bukunya berjudul “Verovering Aceh’s Groote Missigit”, secara mendetail menyatakan kekagumannya kepada Tuwanku Hasyim yang digelarnya “Osman Pasha-nya Aceh” Sultan Turki Utsmani pada 1618.

Tokoh yang disebut-sebut ” Raja tanpa Mahkota” pada tahun 1896 dari Istana Keumala Dalam kembali dan menetap di Padang Tiji sambil terus mengatur strategi perang melawan Belanda. Tuwanku Hasyim Banta Muda meninggal pada Jumat, 22 Januari 1897. Hasyim dimakamkan di Masjid Tuha Padang Tiji, Pidie.

Itulah sepenggal kisah, seorang pahlawan yang berjasa melawan penjajah. Untuk mengenang kepahlawanannya di Kota Banda Aceh terdapat sebuah jalan di depan Kantor Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh yang diberi nama Jalan Tuwanku Hasyim Banta Muda.

Editor : Hasnanda Putra

Sharing ke Social Media :