Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad mengatakan, tokoh ormas dan media massa berperan penting dalam mengkondisikan situasi provinsi atau daerah dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu).

Menurutnya, hal itu karena ormas, terutama media massa, bersinggungan langsung dengan masyarakat.

“Kalangan media massa mengambil peran lebih besar dalam menciptakan kondusif atau tidaknya situasi politik dan keamanan di daerah melalui pemberitaan dan pembentukan opini di medianya,” kata Muhammad, lewat rilisnya kepada Sindonews, Sabtu 14 Desember 2013.

Dia menganalogikan, dengan kondisi demikian, bila pengawasan pemilu tidak dibantu partisipasi aktif masyarakat, maka petugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL), bisa saja hanya duduk di bawah pohon dengan hanya menebak-nebak ada atau tidak pelanggaran pemilu di TPS yang diawasinya.

“Hal ini mengingat begitu banyak jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang diawasi dalam satu desa atau kelurahan sementara petugasnya hanya berjumlah 1-5 orang,” ucapnya.

Meskipun esensi pelatihan pelatihan pengawasan Pemilu bagi media massa dan ormas tahun 2013 lebih dititikberatkan pada pelaksanaan Pemilu legislatif dan Presiden tahun 2014 mendatang.

“Namun Bawaslu pada tahun 2013, lebih memprioritaskan atau mendahulukan pelatihan pengawasan pemilu tersebut di provinsi yang menggelar Pemilukada dan provinsi rawan konflik horizontal antar pendukung calon kepala daerah,” pungkasnya.

sumber : sindonews.com5AwjgGyaRt

Sharing ke Social Media :