Pangdam IM Minta FKUB Waspadai Radikalisme dan Komunisme
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI L. Rudi Polandi minta Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan masyarakat u
ntuk mewaspadai radikalisme dan komunisme. Dia menegaskan, jajaran TNI tidak akan memberikan toleransi terhadap berkembangnya kedua faham dan gerakan tersebut.

Hal tersebut ditegaskan Pangdam saat menerima kunjungan silaturrahmi sekaligus audiensi pengurus FKUB kota Banda Aceh di ruang kerjanya, Jumat (24/6).
Rombongan Forum Komunikasi Umat Beragama sekitar 15 orang itu di pimpin Drs H. Ramli Rasyid (Ketua) dan Kepala Badan Kesbangpol.Linmas Kota Banda Aceh, Drs Tarmizi Yahya. Selain itu, hadir juga dari semua unsur agama yang tergabung dalam FKUB kota Banda Aceh.
Menurut Pangdam radikalisme dan komunisme menjadi gerakan yang patut diwaspadai. Jajaran TNI tidak akan memberikan toleransi terhadap berkembangnya kedua faham dan gerakan tersebut di Aceh.
Komunisme dan radikalisme memiliki potensi terhadap gangguan keamanan negara, kata Pangdam. Karena itu, TNI akan bekerja maksimal untuk menangani setiap potensi gangguan keamanan.
Pangdam juga meminta agar jajaran FKUB dan masyarakat supaya mewaspadai orang-orang yang tidak jelas diseputar tempat tinggal masing-masing, terutama terutama terhadap keberadaan orang asing.
“Ini penting, karena saat ini ada komunisme baru yang harus kita waspadai. Kami yakin bahwa pengurus FKUB, masyarakat, dan kita semua tidak ingin komunis bangkit lagi,” kata Mayjend Rudi Polandi.
Selain mengawasi kemunculan kembali komunis, Pangdam Iskandar Muda juga meminta masyarakat turut serta dalam menangkal radikalisme dan penyalahgunaan narkoba.
“Walaupun dulu bibit radikalisme di Aceh pernah ada, tapi Alhamdulillah, saat ini Aceh sangat kondusif. Radikalisme di Aceh tidak lagi menonjol. Kami minta kerjasamanya agar situasi aman dan kondusif ini tetap terjaga,” harap mantan kepala BIN Aceh ini.
Sedangkan masalah penyalahgunaan Narkoba sudah masuk dalam taraf kejahatan yang sangat luar biasa. Karena itu Pangdam menegaskan, apabila ada anggota TNI yang terlibat akan dipecat.
“Kalau ada anggota dan asisten terlibat juga saya pesat, daripada saya yang dipecat lebih baik saya tegas mareka yang saya pecat,” tegasnya.
Pangdam menjelaskan, ada banyak kegiatan yang dilaksanakan lembaganya untuk mendekatkan aparat TNI dengan masyarakat. Salah satunya itu dilakukan kegiatan penyuluhan bahaya Narkoba, pendidikan bela negara serta penyuluhan terhadap upaya menangkal perkembangan radikalisme dan komunisme.
Penegasan Pangdam tersebut merupakan jawaban atas apa yang disampaikan sebelumnya oleh ketua FKUB Banda Aceh, Ramli Rasyid.
Ramli Rasyid menyampaikan sejumlah persoalan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini antara lain masalah internal masing-masing agama dan meminta Pangdam Iskandar Muda untuk mengawasi secara intens terhadap perkembangan isu komunisme dan radikalisme serta narkoba yang sudah masuk sampai ke desa-desa.