SABANG – Sail Sabang 2017 diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla , Sabtu (2/12/2017) di Pelabuhan BPKS Kota Sabang.

Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, pelabuhan Sabang kini tidak lagi menjadi pelabuhan singgah bagi kapal-kapal yang berlayar untuk memasok air bersih dan logistik saat berlayar.

“Ini terjadi karena kemajuan teknologi yang kian canggih, sehingga kapal-kapal sudah bisa menghasilkan air bersih sendiri dan bisa menyimpan makanan dalam pelayaran. Maka fungsi pelabuhan harus diganti menjadi pelabuhan singgahan bagi kapal-kapal wisata, sehingga bisa memberi income bagi daerah,” kata Jusuf Kalla.

Sabang pernah mengalami kejayaan ketika pelabuhan bebas di era tahun 1970-an. Sebelumnya sejak tahun 1883, dermaga Sabang dibuka untuk kapal berdermaga oleh Asosiasi Atjeh. Awalnya, pelabuhan tersebut dijadikan pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda, tetapi kemudian berkembang dengan singgahnya kapal pedagang untuk mengirim barang ekspor dari daerah Sumatra lainnya. Pada tahun 1887, sarana pelabuhan ditambah. Era pelabuhan bebas kemudian dimulai pada tahun 1895, dikenal dengan istilah Vrij Haven dan dikelola oleh Sabang Maatschaappij.

Sabang masa kini adalah destinasi wisata dunia, hal ini senada dengan harapan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

“Pemerintah Aceh berharap mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata dunia,” pinta Sang Kapten.

Dalam kunjungan ini Jusuf Kalla juga meresmikan dan menandatangani penerbitan perangko seri Sail Sabang. Acara kemudian diakhiri dengan penampilan tarian kolosal Laksamana Keumalahayati, Pejuang laut wanita asal Aceh.

Editor : Hasnanda Putra

Foto : aceh.tribunnews.com

Sharing ke Social Media :