Redaksi

Siapa sangka ditengah mayoritas umat Islam yang taat dengan pemberlakuan hukum Islam terdapat komunitas berbagai agama yang hidup tenteram dan damai. Tidak pernah ada konflik, diskriminasi atau pertentangan apapun terkait perbedaan keyakinan. Hal ini hanya dapat dilihat di Kota Banda Aceh, Ibukota Aceh yang sejak 1999 memberlakukan hukum Syariat Islam secara kaffah.

Pemandangan sejuk ini dapat dilihat di kota tua Peunayong, sudut utara Kota Banda Aceh. Menurut sebuah informasi kata Peunayong sendiri berasal dari kata “Peumayong” yang berarti memayungi, melindungi. Peunayong dimasa Sultan Iskandar Muda menjadi tempat menjamu tamu kerajaan yang datang dari Eropa dan Tiongkok.

Di kota tua Peunayong terdapat berbagai rumah ibadah gereja dan vihara di berbagai tempat. Etnis Tionghoa banyak menganut agama Budha, Protestan, Katolik dan juga Islam. Semuanya berlangsung baik dan penuh kedamaian. Warga Peunayong dengan bebas dapat melaksanakan ibadah tanpa hambatan dan rintangan, semuanya berlangsung dengan baik damai dan nyaman.

Inilah bukti Kota Banda Aceh paling toleran di Republik. Selamat datang di Banda Aceh kota Gemilang dalam kerukunan.
(Hasnanda Putra)

Sharing ke Social Media :