Banda Aceh menjadi tempat menetap penganut agama Budha sejak dari generasi kesultanan sampai kini. Sebagian besar umat Budha tinggal berdomisili di Gampong Peunayong, Gampong Mulia dan Gampong Laksana, kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Selama tinggal bermasyarakat dan melakukan peribadatan di kota Banda Aceh, umat budha merasa sangat aman nyaman dan damai.

Willy seorang pemuka agama Budha menyebut hubungan lingkungan sangat harmonis dan saling tolong menolong dikehidupan sehari-hari. Tokoh Thionghoa yang lancar berbahasa Aceh ini malah menyebutkan dikeluarga besarnya dia dipanggil ” Cut Ngoh” atau sebutan lain di Aceh untuk panggilan paman.

Bagaimana pandangannya terhadap toleransi dan kehidupan umat beragama di Banda Aceh, berikut penuturan Cut Ngoh Willy ke pada media Kesbangpol Banda Aceh.

“Banda Aceh kota kenyataan, kota cinta damai, kota yang sangat mencintai kedamaian dan toleransi.
Itu bisa dibuktikan dengan datang ke Banda Aceh untuk melihat kenyataan”.

Menurut Willy, saat ini terdapat 1600 orang lebih pemeluk agama Budha menetap di Kota Banda Aceh dan memiliki empat vihara.

Itulah kehidupan kerukunan yang terjaga dan terawat di Kota Banda Aceh, yang memiliki visi Gemilang dalam bingkai Syariah.

Penulis : Hasnanda Putra

Sharing ke Social Media :