Banda Aceh – Walikota Banda Aceh Aminullah Usman menargetkan pada akhir 2018 nanti akan terjadi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Banda Aceh. Saat ini, tercatat penduduk miskin di Banda Aceh berjumlah sekira tujuh persen, dan pengangguran 12 persen.

“Pemerintah Kota Banda Aceh lewat berbagai program dan inovasi terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang masih ada,” ungkapnya saat membuka Bursa Inovasi Desa Kota Banda Aceh, Kamis (28/12/2017) di Gedung AAC Sultan Selim II.

“Di antaranya, kita sudah menyiapkan sebuah lembaga keuangan syariah yang akan segera beroperasi untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di samping itu, peran Baitul Mal dalam membantu para pengusaha UMKM juga akan terus kita tingkatkan,” ungkapnya lagi.

Menurut walikota, Banda Aceh tidak bisa disamakan dengan kawasan tengah Aceh yang memiliki komoditi unggulan Kopi, kawasan barat-selatan dengan lahan Sawit-nya yang luas, atau daerah timur yang kaya akan minyak dan gas. “Banda Aceh punya keunggulan di bidang SDM, dan memiliki sektor unggulan yakni jasa dan perdagangan, di damping sektor pariwisata yang terus kita genjot.”

“Kami yakin, dengan peran serta aktif segenap elemen kota, dengan aksi-aksi nyata yang akan kita intensifkan mulai awal tahun depan, pada akhir 2018 nanti angka kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh bisa kita diturunkan,” kata Aminullah.

Hal lainnya, mantan Dirut Bank Aceh ini juga menginstruksikan agar alokasi dana desa di setiap gampong dapat dikelola dengan baik demi peningkatan kesejahteraan rakyat. “Saya mengingatkan kembali,  jangan sampai ada penyalahgunaan atau penyelewengan dana desa sehingga bisa terjerat permasalahan hukum di kemudian hari yang pada akhirnya masyarakat kita yang dirugikan.”

Terkait dengan penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa, Aminullah mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang telah mendukung acara tersebut.

 “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini mampu membangun dan menggerakkan aktivitas perekonomian di gampong-gampong, serta memberikan kewenangan berdasarkan hak usul dan kewenangan lokal skala gampong/desa, di samping untuk meningkatkan kapasitas finansial gampong melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).”

Dirinya juga berharap kegiatan ini tidak hanya sebagai bursa yang mempertontonkan berbagai inovasi yang sudah ada pada gampong masing-masing, melainkan dapat pula membuka wacana bagi gampong untuk lebih berkreasi dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di gampong. “Dengan begitu akan menghasilkan inovasi yang tepat sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat gampong, dan nantinya dapat diimplementasikan ke gampong masing-masing,” pungkas walikota.

Acara yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Banda Aceh ini diikuti oleh perwakilan dari 90 gampong se-Banda Aceh, yang terdiri dari keuchik, sekretaris desa, dan tuha peut. Turut hadir pada acara pembukaan tadi antara lain Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Kepala DPMG Banda Aceh Zulkifli Syahbuddin, perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan, dan Daihatsu Aceh. (sumber Humas)

Sharing ke Social Media :