Banda Aceh- Taman Bustanussalatin adalah nama lain dari Taman Sari yang terletak di depan Balaikota Banda Aceh.

Taman Sari adalah ruang terbuka hijau (RTH) yang memiliki luas 3.000 meter persegi.

Bustnussalatin atau taman raja-raja adalah nama kitab yang ditulis Nuruddin ar-Raniry seorang ulama dan negarawan.

Kitab Bustanussalatin menjadi salah satu bacaan para kediaman kerajaan Aceh, secara prikologis kitab tersebut memiliki nilai historis yang bernilai tinggi yang menjadi rujukan para sejarawan dan research dalam melakukan berbagai kajian dari dulu hingga kini. Penggunaan bahasa Melayu (beraksara Jawi) sebagai bahasa resmi baik dibidang politik, dagang, agama, dan budaya, di Aceh sejak abad ke-15 telah mendorong perkembangan tradisi tulis dan tradisi keilmuan yang sangat pesat di wilayah ini hingga abad-abad berikutnya, khususnya abad ke-16 dan ke-17 ketika kesultanan Aceh menggapai masa keemasannya.
Bagaimana kemegahan kerajaan Aceh sebagaimana tertulis dalam Kitab Bustanussalatin:
“Syahdan, di darat Balai Keemasan yang memiliki Balee Ceureumeen (Aula Kaca) di istananya yang megah, di dalam istana ada Maligai Mercu Alam, dan Maligai Daulat Khana dan Maligai Cita Keinderaan dan Medan Khayali, dan aliran sungai Dar al-Isyki itu suatu dan terlalu amat luas, kersiknya daripada batu pelinggam, bergelar Medan Khairani yang amat luas. Dan pada sama tengah medan itu Gegunungan Menara Permata, tiangnya dari tembaga, dan atapnya daripada perak seperti sisik rumbia, adalah dalamnya beberapa permata puspa ragam, dan Sulaimani dan Yamani”.
Taman molek nan rindang ini kini telah ditata lebih baik dan lebih indah. Selain banyak sarana bermain anak-anak, juga tempat menikmati pemandangan Mesjid Raya dan rimbunan perpohonan. Tempat ini juga menjadi arena selfi warga kota.
Ayo kunjungi Taman Sari Bustanussalatin di Banda Aceh.
Penulis: Hasnanda Putra
Sharing ke Social Media :