Senin (1/9/2025), pukul 15.00 s.d 20.00 WIB, bertempat di Gedung DPR Aceh Jln. Tgk Daud Beureueh Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, telah dimonitor Kegiatan aksi unjukrasa oleh Aliansi Rakyat Aceh, selaku Koorlap Aksi a.n Sdr. Misbah Hidayat dan Penanggung Jawab Aksi a.n Sdr. Amru Hidayat, dengan jumlah massa sekitar ± 1000 orang, yang membawa Isu/Tuntutan, meliputi :

A. FAKTA-FAKTA.

  1. Pada Pukul 15.10 WIB, Massa Unjuk Rasa mulai melaksanakan orasi di depan pintu gerbang Gedung DPR Aceh.
  1. Orasi dari a.n Misbah Hidayat (Koorlap Aksi), Sebagai berikut:
  • Hari ini kita berdiri di sini, di depan gedung para wakil rakyat. Tapi apa yang kita lihat, Dewan yang seharusnya menjadi wakil rakyat, justru mengkhianati rakyatnya sendiri!
  • Kemana mereka, Padahal jauh-jauh hari aksi ini sudah kita sampaikan, tapi hari ini tidak ada satu pun yang berani berdiri di depan kita.
  • Mari kita doakan sejenak untuk almarhum kawan kita, Affan Gunawan, pejuang yang sudah mendahului kita. Semoga perjuangannya menjadi penerang jalan kita hari ini.
  • Kawan-kawan, ingat! Hari ini kita hadir atas kesadaran sendiri, tanpa paksaan, tanpa bayaran, karena kita tahu: Aceh sedang dibodohi oleh para pengkhianat rakyat!
  • Apakah kita mau terus diam, sementara bangsa Aceh berdarah. Ancaman demi ancaman terus datang, dan bila ada di antara kita yang hilang, jangan salahkan rakyat Aceh, Saya tegaskan di sini, buka pintu DPRA. Kami datang untuk menagih janji, untuk menyuarakan kebenaran.
  • Kami meminta dengan tegas: Tolak batalyon, Tolak segala bentuk penindasan baru. Kami rakyat Aceh tidak akan lupa, bagaimana dulu kami diinjak-injak di masa konflik.
  • Kembalilah kepada rakyat, wahai anggota DPRA, Jangan jadi kaki tangan kepentingan asing, jangan jadi pengkhianat, jangan jadi cukong-cukong politik, Aceh harus berdaulat! Rakyat Aceh harus dilindungi, bukan dikhianati!
  1. Orasi dari perwakilan massa aksi a.n Sdri Cut Ida (Masyarakat), Sebagai berikut:
  • Hidup Bangsa Aceh, Hidup mahasiswa, Hidup rakyat! Bangsa loen, bangsa kita, bangsa yang mulia. Hari ini saya berdiri di sini sebagai seorang perempuan Aceh, dan saya bangga karena mahasiswa masih peduli terhadap bangsa ini.
  • Saya minta waktu lima menit saja untuk bersuara, Aceh siap, Kita minta hak kita kembali. Mahasiswa adalah gerbang terakhir bagi kita untuk mengambil kembali marwah dan martabat Aceh.
  • Hari ini kita buktikan, kita tidak takut, Saya, sebagai seorang perempuan, sudah siap berdiri di barisan terdepan.
  • Kawan-kawan, lihatlah, Dewan Aceh, yang seharusnya mewakili rakyat, justru hidup mewah dengan uang rakyat, dengan darah rakyat yang mulia.
  1. Pada Pukul 16.20 WIB, sebahagiaan Massa Unjukrasa diperbolehkan memasuki area halaman Gedung DPRA dalam rangka melanjutkan kegiatan Aksi orasi.
  1. Orasi dari aksi a.n Sdr Amru Hidayat (Penanggung Jawab Aksi), Sebagai berikut :
  • Hidup rakyat Aceh, Hidup mahasiswa. Hari ini kita berdiri di sini bukan untuk main-main. Kita hadir untuk menyampaikan aspirasi rakyat Aceh. Karena itu saya tegaskan: kita harus satu komando! Jangan ada celah, segera rapatkan barisan, jangan sampai ada gesekan di antara kita.
  • Kawan-kawan sekalian, ada beberapa tuntutan yang harus kita suarakan bersama:
  • Turunkan gaji dan tunjangan DPR, serta lakukan reformasi total DPR!
  • Kami mengutuk keras represifitas Polri terhadap rakyat, dan menuntut reformasi Polri!
  • Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM di Indonesia tanpa tebang pilih.
  • Tuntaskan permasalahan pertambangan di PT (nama perusahaan), yang telah merugikan rakyat!
  • Bebaskan semua demonstran yang ditangkap, dan permudah akses hukum.
  • Buka transparansi aliran dana Otonomi Khusus! Jangan ada lagi penyalahgunaan anggaran rakyat!
  • Inilah suara rakyat Aceh, inilah suara mahasiswa, suara kita semua, Kita tidak akan mundur selangkah pun sebelum tuntutan ini didengar dan dipenuhi. Hidup rakyat Aceh, Hidup mahasiswa, Hidup perjuangan.
  1. Orasi perwakilan masa Aksi dari masyarakat Pidie a.n Mufidar, Sebagai berikut:
  • Hidup rakyat Aceh, Hidup mahasiswa. Bangsa Aceh sudah tidak mau lagi diberi janji-janji kosong, tidak mau lagi diberi iming-iming.
  • Hari ini saya berdiri bersama Kak Cut, bersama guru saya Tgk Agus, bersama seluruh saudara-saudara di sini, untuk bermusyawarah demi Aceh.
  • Ingat, Jabatan Ketua DPRA itu bukan milik pribadi. Kami rakyat Aceh yang memberi jabatan itu, Maka kami pula yang berhak menagih pertanggungjawaban.
  • Kita bergerak bersama-sama, kita satukan langkah, demi memperjuangkan Aceh yang bermartabat dan berdaulat. Kami hari ini meminta Aceh merdeka
  • Dan saya tegaskan di sini: Jika Ketua DPRA tidak mengindahkan aspirasi rakyat, jika tidak mampu menjalankan amanah, maka silakan turun dari jabatan Hidup rakyat Aceh, Hidup mahasiswa, Hidup perjuangan.
  1. Orasi dari perwakilan Aksi a.n Murida :
  • Hidup masyarakat Aceh, Hidup mahasiswa, Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa, yang hari ini masih peduli dan tetap berdiri bersama rakyat.
  • Kawan-kawan, apa yang kita rasakan hari ini adalah kekhawatiran sekaligus sakit hati dengan perkembangan situasi Indonesia, khususnya Aceh, yang semakin jauh dari cita-cita perjuangan.
  • Karena itu, mulai hari ini kita harus satu komando, Kita sudah punya korlap, saudara kita Misbah, dan di bawah komando itulah kita rapatkan barisan.
  • Kita tidak ingin ada lagi bentrokan antara polisi dengan rakyat. Karena yang perlu kita tuntut hari ini bukanlah aparat di lapangan, tetapi dewan yang sudah kita pilih, Mereka harus menerima aspirasi kita, rakyat yang memberi mereka mandat.
  • DPRA Aceh, temui rakyatmu! Jangan sembunyi di balik kursi empuk dan fasilitas mewah, Sudah saatnya Aceh berdiri di kaki sendiri. Dan bila ada pejabat yang tidak jelas arah perjuangannya, maka jawabannya hanya satu: Reformasi, Hidup mahasiswa, Hidup rakyat Aceh, Hidup perjuangan.
  1. Penyampaian Ketua DPRA a.n Zulfadli, A.Md beserta pembacaan pernyataan sikap oleh Ybs, sebagai berikut :
  • Kami DPRA bersama DPR RI, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab konstitusional menyatakan sepakat untuk memenuhi dan mengawal seluruh tuntutan rakyat Aceh, kesepakatan ini merupakan adalah komitmen nyata bahwa rakyat adalah Amanat tinggi yang tidak boleh di abaikan.
  • Kami menyadari, janji tanpa bukti hanyalah pengkhianatan terhadap demokrasi. Karena itu, DPRA dan DPR RI berkewajiban menjadikan tuntutan rakyat sebagai prioritas yang harus diwujudkan demi keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan.
  • Adapun tuntutan dari dari Aliansi Rakyat Aceh yang kami bacakan, diantaranya :
  • Reformasi Total DPR RI dan DPR Aceh! Hapus budaya korup, perbaiki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Tolak wakil rakyat yang anti-demokrasi dan pro oligarki.
  • Reformasi POLRI! Hentikan tindakan represif terhadap massa aksi. Tegakkan hukum secara adil dan profesional. Copot aparat yang terlibat pelanggaran HAM.
  • Tuntaskan Seluruh Pelanggaran HAM di Indonesia (khususnya Aceh)! Tragedi 1998, Aceh, dan pelanggaran HAM terkini masih menjadi luka. Berikan keadilan bagi korban, dan jaminan hak asasi manusia baik secara hukum maupun sosial.
  • Tolak Pembangunan Batalyon di Aceh! Pembangunan batalyon teritorial bukan solusi. Aceh masih trauma masa lalu yang belum pulih. Stop militerisasi! Hormati perdamaian MoU Helsinki dan supremasi sipil.
  • Evaluasi Menyeluruh terhadap Seluruh Tambang di Aceh! Stop eksploitasi sumber daya alam yang merusak dan tidak berpihak pada rakyat. Audit izin tambang, libatkan masyarakat adat dan lokal.
  • Bebaskan Kawan-Kawan Kami yang Ditangkap Saat Aksi! Hentikan kriminalisasi terhadap aktivis dan pejuang keadilan. Tuntut pembebasan tanpa syarat.
  • Transparansi Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, publikasikan laporan penggunaan dana Otsus. Usut tuntas korupsi dalam pengelolaan Otsus. Dana rakyat harus digunakan untuk kepentingan rakyat.
  • Saya selaku Wakil Rakyat Aceh menyatakan menolak pembangunan Batalyon, Karena telah melanggar undang-undang UU PA, Merdeka.
  1. Adapun alat peraga yang di bawa masa aksi unjuk rasa, Mobil, Spanduk, TOA, 1 unit mobil sound dengan tulisan sebagai berikut
  • Bendera bintang bulan 5 lembar
  • Bendera gerakan mahasiswa nasional Aceh (GMNI)
  • Bendera one piece 2 Lembar
  • Pajak naik ekonomi sulit
  1. Pada Pukul 19.00 WIB, massa aksi unjukrasa selesai melakukan aksi dan membubarkan diri dalam keadaan aman dan tertib, namun sebagian massa masih bertahan di Gedung DPRA dalam rangka melakukan upaya negosiasi dengan pihak Kapolresta Banda Aceh untuk meminta izin bermalam di Gedung DPRA, namun Kapolresta Banda Aceh tidak memberikan izin terkait hal tersebut.
  1. Pada Pukul 19.30 WIB, massa aksi Unjukrasa mencoba melakukan perlawanan dengan melakukan pelemparan atas tidak diberikannya izin terkait ingin bermalam di Gedung DPRA oleh Kapolresta Banda Aceh, sehingga pihak Kepolisian melaksanakan pembubaran paksa untuk menghalau para peserta aksi. Dan dalam prosesi pembubaran paksa tersebut turut diamankan 3 (Tiga) orang pihak peserta aksi oleh pihak Kepolisian.
  1. Pada Pukul 19.45 WIB, situasi dan kondisi di depan Gedung DPRA terpantau aman dan kondusif, dan arus lalu-lintas di depan Gedung DPRA kembali mulai normal.

Demikian dilaporkan sebagai bahan informasi selanjutnya mohon petunjuk.[Ton]

Sharing ke Social Media :